BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

Senin, 13 Agustus 2012

Saat Stres, Pria Cenderung Suka Wanita Montok?

lustrasi

Saat berada dalam situasi penuh tekanan, kaum pria memandang wanita yang bertubuh besar lebih menarik, demikian hasil temuan sebuah riset. 

Para peneliti Inggris menemukan bahwa pria yang diekspos pada tugas-tugas yang dirancang untuk membuat mereka berada di bawah tekanan lebih menyukai wanita dengan ukuran tubuh bervariasi, tidak hanya yang ramping. Mereka menyimpulkan bahwa stres dapat berfungsi untuk mengubah penilaian terhadap pasangan potensial.

Hasil kerja tim peneliti dari London dan Newcastle itu dipublikasikan dalam jurnal Plos One.

"Ada banyak literatur yang mengatakan bahwa preferensi kita akan indeks massa tubuh (BMI) adalah hal yang baku, tetapi hal itu mungkin tidak benar," kata Dr Martin Tovee, dari Universitas Newcastle kepada BBC.

Dr Tovee dan koleganya, Dr Viren Swami, sebelumnya sudah melakukan penelitian terhadap faktor apa saja yang dapat mengubah preferensi BMI, termasuk kelaparan dan pengaruh media.

Tetapi, melalui riset ini, mereka bertekad untuk menyelidiki apakah perbedaan antarbudaya dalam preferensi ukuran tubuh terkait dengan stres juga direfleksikan dalam situasi stres jangka pendek.



"Jika Anda melihat lingkungan di mana makanan adalah hal yang langka, preferensi orang terhadap ukuran tubuh dalam pasangan potensial ikut berubah. [Preferensi] itu tampak lebih berat dibanding dengan lingkungan di mana ada banyak makanan dan dengan atmosfer yang lebih rileks," jelasnya.

Untuk menyimulasikan situasi peningkatan stres, sekelompok responden pria diposisikan dalam skenario wawancara dan berbicara di hadapan publik dan preferensi BMI mereka dibandingkan dengan grup kendali bebas stres.

Hasilnya mengindikasikan bahwa perubahan dalam "kondisi lingkungan" memicu perubahan preferensi berat badan menjadi lebih menyukai wanita bertubuh lebih berat dan pria menganggap perbedaan ukuran tubuh sebagai sesuatu yang menarik.

Preferensi fleksibel

"Perubahan-perubahan ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan lingkungan antarbudaya yang berbeda. Namun, mereka menunjukkan adanya faktor-faktor tertentu yang mungkin bercampur dan menyebabkan perubahan tersebut," kata Dr Tovee.

Riset itu mendukung studi lain yang menunjukkan bahwa persepsi daya tarik fisik berubah dengan tingkat ekonomi dan stres mental terkait dengan gaya hidup.

"Jika Anda mengikuti orang yang pindah dari area minim sumber daya ke area kaya sumber daya, Anda akan menemukan preferensi mereka berubah dalam jangka waktu 18 bulan. Dalam istilah psikologi evolusioner, Anda berusaha menyesuaikan preferensi mereka dengan apa yang berlaku dalam lingkungan tertentu."

Selain itu, para peneliti antusias menekankan bagaimana kondisi lingkungan dapat mengubah persepsi populer akan ukuran tubuh "ideal".

"Preferensi itu bersifat fleksibel. Mengubah media, mengubah gaya hidup Anda, semua itu dapat mengubah ukuran tubuh ideal Anda," kata dia.

Sumber : BBC Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar