BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

Jumat, 13 April 2012

Meski Tak Ada Ikatan Dinas, Sekolah Kedinasan Tetap Diantre

Jakarta Sekolah kedinasan masih tetap diminati oleh siswa lulusan SMA. Meski tak ada ikatan dinas-apalagi ada kebijakan moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai tahun ini- sekolah kedinasan tetap diantre. Biaya pendidikan yang murah dan fasilitas yang memadai menjadi alasannya.

"Sebenarnya tidak kedinasan, kita didik ini anak-anak kita ini. Pembentukan dari bahan mentah tamatan SMA, menjadi penerbang, pelaut, tapi tidak pegawai. Setelah selesai, dia kerja sendiri," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bobby R Mamahit, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/4/2012).

Kemenhub memiliki 19 sekolah, 2 di antaranya untuk aparatur Kemenhub dan sisanya untuk lulusan SMA. Hingga saat ini, imbuh Bobby, BPSDM Kemenhub sedang membuka pendaftaran.

"Rencana penerimaan, 4 ribuan dari 17 sekolah," imbuhnya.

Kendati tidak ada ketentuan ikatan dinas, namun Bobby mengatakan, bila ada siswa yang pandai, biasanya industri transportasi langsung mau mensponsori biaya sekolah siswa itu plus ditampung kerja usai kuliah.

"Ada yang direkrut oleh perusahaan, istilahnya diijon. Biasanya penerbang, all in, dibiayai sekolahnya, dapat uang saku," jelas Bobby.

Dia mengakui sekolah penerbang yang menelurkan profesi pilot banyak diminati di antara sekolah transportasi lainnya. Kapasitasnya banyak dan biayanya relatif terjangkau, sehingga tak heran peminatnya membeludak.

"Seleksi penerbang ketat banget. Walaupun sekolah penerbangan swasta ada 8 sekolah, kapasitasnya paling 20-30 orang, kita bisa 120 orang. Kita memiliki kemampuan, alat-alat, simulator, laboratorium, semua lengkap," jelasnya.

Untuk biayanya, Bobby belum bisa merinci. Namun patokan biaya sekolah yang paling mahal memang sekolah penerbangan. Yaitu Rp 45 juta untuk 2 tahun masa pendidikan sampai tamat.

"Kalau di luar (swasta), biaya pendidikan itu bisa sampai USD 50 ribu. Itu biaya yang paling top. Kalau yang lain paling bisa di bawahnya," jelas dia.

Sementara humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparek) Yanto mengatakan sudah tak ada lagi ikatan dinas untuk sekolah tinggi atau akademi yang dibawahi Kemenparek.

"Memang ada ikatan dinas, dulu. Sekarang, begitu muridnya banyak, formasi kementerian terbatas. Terima paling 10 orang per tahun. Mereka lebih suka juga terjun ke industri pariwisata," jelas Yanto ketika dihubungi detikcom, Jumat (13/4/2012).

Namun, kelebihan sekolah di bawah Kemenparek adalah fasilitas yang lengkap dengan biaya yang murah.

"Biaya poendidikan lebih rendah, fasilitasnya lengkap. Untuk prakteknya ada hotelnya. Hotel kecil, itu bagian dari fasilitas pemerintah," jelas dia.

(detiknews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar