BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

Selasa, 17 Januari 2012

Pilot Unggul, Penumpang Selamat

foto

Pesawat Airbus A380. AP/Remy de la Mauviniere

Sulit membayangkan berada di dalam pesawat saat mengalami turbulensi atau pergerakan udara yang tidak beraturan dan menyebabkan pesawat goncang. Kekacauan terjadi. Oksigen dalam kabin turun secara mendadak dan bisa menyebabkan kekurangan oksigen pada otak.

Kejadian kebocoran pressurized cabin hingga kini masih sering dijumpai baik dalam penerbangan sipil maupun militer. Menurut Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, AAK., risiko akibat terjadinya perubahan tekanan udara normal (normobarik) menjadi tekanan udara rendah (hipobarik) bisa menyebabkan decompression sickness (gangguan tubuh akibat perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam tubuh) serta kekurangan oksigen yang disebut hipoksia hipobarik.

Bila situasi ini terjadi pada pilot, gangguan ini bisa menyebabkan berkurangnya oksigen ke otak secara fatal dan bisa mengawali kecelakaan pesawat yang tragis. "Tapi kalau pilotnya sudah dilatih, dia tidak mudah pingsan. Buat pilot hitungan detik sangat penting. Dia bisa ambil keputusan untuk menurunkan ketinggian pesawat atau segera mencari alternatif pendaratan darurat," kata Wawan usai mempertahankan disertasi doktoralnya berjudul "Analisis Respons Adaptasi Jaringan Otak Paska Induksi Hipoksia Hipobarik Intermitten pada Tikus: Kajian Khusus terhadap Ekspresi Hypoxia-Inducible Factor-1?" di Aula Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Selasa, pekan lalu.

Melalui penelitiannya, Wawan yang juga seorang tentara di TNI AU berpangkat letnal kolonel membuktikan pentingnya latihan hipoksia hipobarik melalui tikus putih Sprague Dawley. Hasil yang didapatkan adalah latihan hipoksia yang terkendali dan berulang-ulang (intermitten) akan meningkatkan ketahanan otak dari kekurangan oksigen yang berat dan fatal. "Terdapat perbedaan ketahanan yang signifikan antara binatang percobaan yang diberi latihan hipoksia dan yang tidak," ujar dokter spesialis bedah saraf ini.

Ini untuk memberikan ketahanan pada pilot yang sering terbang dengan durasi waktu lama (long haul air travel) dan frekuensi per tahunnya yang sangat tinggi. Jadi bila terjadi keadaan darurat hipoksia, pilot mempunyai kemampuan untuk bertahan dan mengambil keputusan yang tepat.

Selain dengan latihan, ketahanan seseorang pada kondisi hipoksia hipobarik juga dipengaruhi secara genetis. Wawan membandingkan orang yang tinggal tahunan di pegunungan Himalaya dan Andes. Ternyata orang yang tinggal di Andes tetap saja suka mabuk, mengalami mountain sickness, serta gampang pusing saat mengalami hipoksia. "Padahal mereka sudah tahunan di situ. Kenapa? Orang ini secara genetik lebih lemah," ujar Wawan.

Sumber : tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar